Mitos dan Fakta Mobil EV atau mobil listrik makin sering berseliweran di jalanan kota besar. Mulai dari desainnya yang futuristik sampai klaim hemat biaya, bikin banyak orang tergoda. Tapi sayangnya, nggak sedikit juga yang masih skeptis entah karena info yang simpang siur, atau karena terlalu banyak mitos beredar tanpa dicek kebenarannya.
Nah, biar kamu nggak salah kaprah sebelum mempertimbangkan beli atau coba mobil EV, yuk kita bedah satu per satu. Ini dia 11 mitos dan fakta mobil ev yang beredar dimasyarakat yang perlu banget kamu tahui.
Fakta: Salah besar. Mobil EV justru punya akselerasi instan karena tenaga dari baterai langsung disalurkan ke motor tanpa jeda. Contohnya, Tesla Model S bisa melesat dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu di bawah 3 detik.
Fakta: Nggak juga. Baterai mobil listrik modern bisa tahan hingga 8β15 tahun tergantung pemakaian. Bahkan beberapa produsen kasih garansi hingga 8 tahun atau 160.000 km. Selama perawatan wajar, usianya cukup panjang kok.
Fakta: Ini tergantung lokasi. Di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali, infrastruktur charging station mulai tumbuh pesat. Bahkan PLN dan beberapa mall besar sudah sediakan charging gratis. Tapi ya, memang di daerah belum merata.
Fakta: Harga mobil EV memang awalnya tinggi, tapi ongkos operasionalnya jauh lebih rendah dibanding mobil bensin. Berdasarkan data IEA 2024, biaya pengisian baterai EV hanya sekitar 30-40% dari biaya bensin untuk jarak yang sama.
Fakta: Justru lebih murah. Karena mobil EV punya lebih sedikit komponen bergerak dibanding mobil konvensional. Nggak perlu ganti oli, radiator, atau filter udara mesin. Yang penting cukup cek baterai dan sistem kelistrikan secara berkala.
Fakta: Mobil EV dengan baterai 40β60 kWh bisa menempuh 250β400 km dalam satu kali pengisian. Plus, sekarang sudah banyak rest area yang mulai dilengkapi charging station. Jadi, road trip naik mobil listrik? Bisa banget.
Fakta: Iya dan tidak. Mobil listrik memang tidak menghasilkan emisi saat digunakan, tapi proses produksi baterai dan listriknya tetap punya jejak karbon. Namun, secara total, EV tetap lebih rendah emisinya dibanding mobil bensin/diesel.
Fakta: Risiko terbakar tetap ada, tapi sangat kecilβhampir sama seperti mobil biasa. Sistem keamanan baterai mobil EV sudah dilengkapi proteksi overheat dan isolasi listrik berlapis.
Fakta: Sebagian besar EV modern sudah punya sistem manajemen suhu baterai yang canggih. Meski efisiensi bisa sedikit menurun di cuaca ekstrem, performanya tetap stabil dan aman dipakai harian.
Fakta: Ini memang tergantung merek dan kondisi baterai. Tapi tren harga bekas EV mulai stabil seiring meningkatnya permintaan dan makin banyaknya bengkel serta teknisi yang paham mobil listrik.
Fakta: Tidak harus. Banyak pengguna mobil EV yang hanya mengandalkan charging publik. Tapi kalau memang rutin pakai harian, punya charging di rumah tentu lebih nyaman.
Mobil EV memang masih terbilang baru di Indonesia, jadi wajar kalau banyak info simpang siur. Tapi penting banget untuk membedakan mana mitos dan mana fakta. Mobil listrik punya banyak keunggulan, tapi juga ada tantangan tersendiri.
Dengan informasi yang benar, kamu bisa lebih bijak menimbang apakah mobil EV cocok buat kamu atau belum. Dan kalau masih penasaran, kamu bisa nyobain dulu tanpa komitmen beli lewat layanan sewa mobil harian, bulanan, bahkan tahunan di Harent. Jadi, pengalaman pakai mobil listrik bisa kamu rasain langsung tanpa mitos, tanpa asumsi.
Saat ini belum ada komentar