menu expand_more
search
close

Hotline
(021)56977708

Whatsapp
085117578885

Kantor Pusat
Jl. Raya Daan Mogo..

Beranda » Kendaraan » Tips Berkendara » Penggunaan Lampu Hazard: Penyelamat atau Justru Menyesatkan?

Penggunaan Lampu Hazard: Penyelamat atau Justru Menyesatkan?

  • account_circle
  • calendar_month 27 Juni 2024
  • visibility 1.205
  • comment 0 komentar

Penggunaan lampu hazard sering dianggap sepele, tapi nyatanya masih banyak pengemudi yang salah kaprah dalam memakainya. Padahal, lampu hazard bukan sekadar alat untuk “terlihat” di jalan raya. Kalau digunakan tidak pada tempatnya, justru bisa bikin celaka orang lain. Jadi, kamu yakin sudah menggunakan lampu hazard dengan benar?

Artikel ini akan mengupas tuntas kapan penggunaan lampu hazard dibenarkan secara aturan dan kapan sebaiknya dihindari dengan gaya bahasa santai, tapi tetap informatif. Yuk, kita kulik bareng!

Apa Itu Lampu Hazard dan Fungsinya?

Lampu hazard adalah dua lampu sein yang menyala bersamaan biasanya berkedip di kanan dan kiri secara bersamaan dan dirancang untuk memberi sinyal darurat kepada pengendara lain. Fungsinya satu: menandakan kendaraan sedang dalam kondisi darurat atau bahaya.

Tapi sayangnya, banyak pengemudi di Indonesia yang memakai lampu hazard untuk alasan yang tidak sesuai. Bahkan, tak sedikit yang menyalakannya saat hujan deras, masuk terowongan, hingga saat lurus di persimpangan yang sebenarnya malah berisiko.

Penggunaan Lampu Hazard yang BENAR

Berikut beberapa kondisi yang sesuai dengan aturan untuk menyalakan lampu hazard:

1. Saat Kendaraan Mogok

Kalau mobil kamu tiba-tiba mogok di jalan tol atau tengah jalan raya, lampu hazard wajib dinyalakan. Ini untuk memberi tahu pengendara lain bahwa kendaraan kamu sedang tidak bisa bergerak dan butuh perhatian ekstra.

2. Kecelakaan atau Insiden di Jalan

Jika terjadi tabrakan atau kondisi berbahaya di sekitar kendaraan, lampu hazard membantu memberi sinyal bahwa ada kondisi darurat yang memerlukan perhatian.

3. Saat Parkir Darurat

Misalnya, kamu harus parkir di bahu jalan karena keadaan darurat (seperti ban bocor), menyalakan hazard akan membantu kendaraan lain sadar akan keberadaan mobil kamu dan menghindarinya.

Penggunaan Lampu Hazard yang SALAH

Sayangnya, penggunaan lampu hazard sering kali dilakukan tidak sesuai aturan. Ini beberapa kesalahan umum yang justru membahayakan:

1. Saat Hujan Deras

Banyak pengemudi menyalakan hazard ketika hujan lebat. Padahal, ini malah membingungkan pengendara lain karena sinyal sein tidak berfungsi saat hazard aktif. Akibatnya? Potensi tabrakan meningkat.

2. Saat Masuk Terowongan

Terowongan yang gelap bukan alasan untuk menyalakan hazard. Cukup nyalakan lampu utama atau lampu kota. Hazard di sini malah bikin panik pengendara di belakang.

3. Saat Jalan Lurus di Persimpangan

Beberapa orang menyalakan hazard saat di persimpangan agar pengendara lain tahu bahwa mereka akan jalan lurus. Ini salah total! Fungsi sein adalah memberi tanda belok, bukan “saya mau lurus”. Dengan menyalakan hazard, kamu justru tidak memberi sinyal jelas.

Tabel: Perbandingan Situasi Penggunaan Lampu Hazard

SituasiBoleh/Tidak BolehAlasan
Kendaraan mogok di jalan tol✅ BolehUntuk memberi sinyal kondisi darurat ke pengendara lain
Hujan deras❌ Tidak BolehBisa menghilangkan fungsi sein dan membingungkan pengendara lain
Terowongan gelap❌ Tidak BolehLebih tepat nyalakan lampu utama atau lampu kabut
Kecelakaan lalu lintas✅ BolehSebagai sinyal darurat adanya insiden
Parkir di bahu jalan karena darurat✅ BolehUntuk menghindari tabrakan dari kendaraan lain
Jalan lurus di perempatan❌ Tidak BolehFungsi hazard bukan untuk navigasi arah

Sumber: Manual Book Kendaraan & UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Efek Domino dari Penggunaan Lampu Hazard yang Salah

Mungkin kamu merasa lampu hazard hanya sekadar lampu kedip-kedip biasa. Tapi salah penggunaan bisa menimbulkan efek domino di jalan raya. Berikut beberapa risikonya:

  • Kecelakaan beruntun: Pengemudi di belakang bingung arah kendaraan kamu.
  • Tidak bisa memberi sinyal belok atau pindah jalur.
  • Membuat panik pengendara lain, terutama pemula atau pengendara motor.

Intinya, hazard itu bukan “lampu serba guna”. Jangan sampai demi merasa aman, kamu malah membahayakan yang lain.

#satisfactionineveryride

Kesimpulan

Penggunaan lampu hazard memang punya fungsi vital di jalan raya, tapi hanya jika digunakan sesuai tempat dan waktunya. Banyak kesalahan umum yang terjadi karena kurangnya edukasi. Sebagai pengemudi, penting buat kita semua untuk paham bahwa lampu hazard bukan untuk gaya-gayaan atau “asal nyala” saat kondisi gelap atau hujan. Justru, salah penggunaan bisa menciptakan bahaya baru yang merugikan banyak pihak.

Jadi, yuk mulai bijak! Lampu hazard itu bukan pengganti logika berkendara, melainkan alat bantu saat kondisi benar-benar darurat. Pakainya harus tepat, supaya selamat sampai tujuan—dan gak bikin orang lain celaka di jalan.

Terbaik untuk Anda

toyota hiace commuter

Toyota HiAce Commuter

  • calendar_month 2024
  • airline_seat_recline_extra 16 Kursi
Sewa mulaiRp 1,3jt/12 jam
veloz

Veloz

  • auto_transmission CVT
  • calendar_month 2022
  • local_gas_station Bensin
  • airline_seat_recline_extra 7 Kursi
Sewa mulaiRp 650rb/6 jam
sewa-mobil-alphard-di-hartono-rent-car

Alphard

  • auto_transmission Automatic
  • calendar_month 2022
  • local_gas_station Bensin
  • airline_seat_recline_extra 7 Kursi
Sewa mulaiRp 1,5jt/6 jam
sewa-mobil-innova-hartono-rent-car

Innova Reborn

  • auto_transmission CVT
  • calendar_month 2022
  • local_gas_station Bensin
  • airline_seat_recline_extra 7 Kursi
Sewa mulaiRp 875rb/6 jam